Kamis, 18 November 2010

REFLEKSI HARI LINGKUNGAN HIDUP


By: David A. Guterres

Krisis lingkungan hidup terus berlangsung dari hari ke hari seiring dengan nafsu eksploitatif umat manusia modern baik di Barat maupun Timur sebagai integrasi dari kapitalisme global. Kondisi kekacauan lingkungan yang diakibatkan oleh adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi secara historis dan filosofis sesungguhnya berakar pada pandangan kefilsafatan kapitalisme barat yang menempatkan manusia sebagai segala – galanya, sebagai pusat (antroposentrisme). Sehingga dialektikanya dengan alam senantiasa diabaikan. Lingkungan tidak dilihat sebagai suatu bagian dari kemanusiaan, tetapi suatu diluar yang dapat dieksploitasi secara terus – menerus. Pertumbuhan penduduk yang cepat (population explotion) di dunia bukan hanya persoalan demografis, tetapi akibatnya berupa proses eksploitatif yang akseleratif terhadap alam sehingga berimplikasi kebutuhan manusia terus membengkak dan kompleks.


Persoalan ekologis tidak dapat dipisahkan dari kontradiksi kapitalisme yang mengeksploitasi alam dan manusia untuk mencari keuntungan. Kapitalisme global (neo-liberalisme) harus memastikan bahwa terjadi ekspansi ke wilayah global dengan cara mengeruk sumber daya alam sebagai bahan baku, disamping itu juga membutuhkan tenaga kerja murah dan juga tempat memasarkan produknya. Kapitalisme memberikan penekanan pada bidang produksi dari eksploitasi alam yang berlebihan untuk mendapatkan keuntungan. Ekonomi kapitalis yang menggunakan prinsip ekonomis, mendorong eksploitasi terhadap alam dan manusia dengan menghilangkan dimensi kebersamaan (togetherness) dan berkelanjutan (sustainability) karena hanya mengkondisikan manusia untuk hanya memikirkan bagaimana mendapatkan keuntungan dan penumpukan kekayaan dengan memanfaatkan alam semaksimal mungkin.
Pemanasan global dalam bingkai pro dan kontra masih tetap diyakini disebabkan oleh industrialisasi selama 200 tahun terakhir oleh Barat dan berbagai macam aktivitas manusia khususnya seperti pengoperasian pabrik dan kendaraan yang menggunakan bahan bakar konvensional. Hasil pembakaran jenis ini antara lain gas CO2 yang dalam skala global akumulasinya mencapai miliaran ton setiap tahun yang disemburkan ke atmosfer bumi. Akibatnya, sinar matahari yang tiba ke permukaan bumi tak leluasa dipancarkan kembali ke ruang angkasa. Panas tersebut terperangkap dekat permukaan bumi, menghasilkan gejala seperti di rumah kaca yang digunakan untuk menyemaikan tanaman. Keadaan inilah yang memicu terjadinya pemanasan global. Pemanasan global sedang dan terus akan terjadi dan takkan terhindarkan, demikian juga dengan efek rumah kaca.
Sebagian pakar menyatakan bahwa fenomena itu masih merupakan suatu kewajaran yang memang harus terjadi dan tak perlu ditakutkan, sementara itu pakar yang lain menyatakan bahwa dalam kurun waktu 50 tahun terakhir ini “kecepatan” dari fenomena ini meningkat dan berada pada level yang “sangat mengkhawatirkan”, artinya jika “masa mengkhawatirkan” ini tidak segera diredam, maka kedepannya peradapan manusia akan mengalami masalah yang serius. Apalagi untuk Timor leste yang saat ini berada pada tingkat polusi yang katanya sudah agak membahayakan bagi kesehatan penduduknya. Karena sudah banyak mobil bekas dari berbagai negara yang sedang dijual di negara ini.
Seperti negara Indonesia yang didaulat sebagai Negara keempat pembuang emisi gas rumah kaca (greenhouse gas; GHG) didunia. Namun jika berdasar indikator konversi lahan dan perusakan hutan, posisi Indonesia sebagai “aktor” penyebab pemanasan global berada di posisi ketiga. Emisi yang terbuang dari kebakaran hutan di Indonesia lima kali lebih besar dari emisi yang terbuang diluar non kehutanan. Emisi terbuang dari pemakaian energi dan aktivitas industri relatif masih kecil, namun secara perlahan tumbuh secara cepat.
Setiap tahunnya aktivitas dan pemakaian energi, pertanian dan limbah di Indonesia membuang emisi 451 juta ton karbon dioksida. Jumlah itu belum termasuk akibat konversi lahan dan perusakan hutan. Indonesia masih terbesar sebagai emitters gas rumah kaca. Negara pembuang emisi gas rumah kaca pertama diduduki Amerika Serikat (AS), disusul China dan Uni Eropa yang merangkum 25 negara. Sementara di bawah Indonesia, ada Brasil, Rusia, dan terakhir India. Peningkatan jumlah emisi memicu pemanasan global, tapi  negara timor leste masih beruntung karena belum mempunyai rumah kaca.
Dengan kecenderungan saat ini, maka 50 tahun mendatang diperkirakan rata – rata suhu global bakal naik antara 2-3 derajat Celsius. Di Indonesia dan juga di Timor leste, diantara akibat yang ditimbulkannya adalah menurunnya hasil panen serta menigkatnya resiko banjir sebagai implikasi dari naiknya curah hujan sebesar 2 – 3 % per tahun. Sementara itu, negara hanya menganggarkan 0,3 % dari belanja pemerintah untuk menangani masalah lingkungan dan masih memprioritaskan masalah – masalah lingkungan hidup tersebut di urutan keempat dengan alasan masih ada isu yang lebih besar untuk diselesaikan, misalnya kemiskinan, pendidikan, kesehatan. Hal ini sungguh ironis memang jika dibanding dengan negara – negara di dunia yang menempatkan urutan pertama untuk masalah lingkungan, seperti di negara Korea selatan yang mempunyai undang-undang lingkungan hidup yang sangat keras, yang menyebabkan semua stasiun suplay minyak harus memenuhi standar yang dikeluarkan oleh mentri lingkungan hidup.
Tanpa disadari oleh banyak orang, bahwa sebenarnya saat ini telah terjadi peningkatan suhu udara dunia akibat terjadinya pemanasan global. Gejala alam ini mulai diteliti secara aktif mulai dekade tahun 1980-an dan hasilnya sangat mengejutkan para ahli lingkungan karena kengerian akan dampak yang dikuatirkan muncul kemudian. Para ahli cuaca internasional memperkirakan bahwa planet bumi bakal mengalami kenaikan suhu rata – rata 3,5 oC memasuki abad mendatang sebagai efek akumulasi penumpukan gas rumah kaca.
Akibat yang muncul sangat mencemaskan antara lain meliputi : kenaikan permukaan laut akibat proses pencairan es di kutub, perubahan pola angin, meningkatnya badai atsmosferik, bertambahnya populasi dan jenis organisme penyebab penyakit yang berdampak pada kesehatan, perubahan pola curah hujan dan siklus hidrologi serta perubahan ekosistem hutan, daratan dan ekosistem lainnya.
Para pakar lingkungan dunia selama bertahun – tahun telah mencoba mengumpulkan bukti – bukti ilmiah yang dapat menjelaskan fenomena alam ini, dan hasilnya cukup mengejutkan yaitu berupa :
a. Iklim mulai tidak stabil
Pada Juni 1998 di Tibet terjadi gelombang udara panas, temperatur berkisar 25 oC selama 23 hari, kejadian ini belum pernah terjadi sebelumnya. Kawasan Siberia, Eropa Timur dan Amerika Utara yang dikenal udaranya sangat membekukan tulang kini mulai menghangat. Sementara di Kairo pada Agustus 1998 tercatat suhu udara menembus angka 41 oC. Pada Agustus 1998 di Sidney Australia terjadi badai besar disertai hujan dengan curah hujan mencapai tiga kali ukuran normal. Sementara di Indonesia, Meksiko, dan Spanyol terjadi musim kering berkepanjangan akibat dipicu oleh badai tropis yang berujung pada terbakarnya hutan dengan luasan kumulatif mencapai jutaan hektar.
b. Naiknya permukaan air laut
Di kawasan kepulauan Bermuda, Amerika Tengah dilaporkan bahwa air laut telah meluap melampaui batas air payau dan memusnahkan areal hutan bakau di kawasan tersebut. Sementara di Fiji terjadi penyusutan garis pantai sepanjang 15 cm/tahun selama 90 tahun terakhir ini. Berdasarkan penelitian IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change) tahun 1990, permukaan air laut telah naik sekitar 10–20 cm pada masa abad terakhir ini. Bila angka kenaikan permukaan air laut ini sampai menyentuh kisaran angka 20-50 cm maka habitat didaerah pantai akan mengalami gangguan bahkan musnah. Sedangkan peningkatan sebesar 1 meter diprediksi akan mampu menggusur puluhan juta orang akibat terendamnya kota dan desa di kawasaan pesisir, lahan pertanian produktif akan hancur terendam dan persediaan air tawar akan tercemar.
c. Gangguan ekologis
Dengan mempergunakan simulasi komputer, Profesor Chris Thomas dari Universitas Leeds Inggris memperkirakan lebih dari sejuta spesies akan terancam punah pada tahun 2050, sedangkan spesies yang masih bertahan tidak akan lagi memiliki habitat yang nyaman, sementara sebagian lainnya harus bermigrasi cukup jauh untuk memperoleh tempat hidup yang sesuai guna mendukung kehidupannya. Simulasi ini diperkirakan cukup akurat mengingat sebuah penelitian di California dilaporkan kupu – kupu jenis Edith Checkerspot telah mulai menghilang seiring naiknya suhu udara di kawasan tersebut. Sementara itu populasi penguin jenis Adeline di Antartika berkurang 33 % dalam masa 25 tahun terakhir akibat surutnya permukaan lautan es. Team peneliti dari Kanada melaporkan bahwa jumlah rusa kutub Peary menurun drastis jumlahnya dari 24.000 pada tahun 1961 menjadi hanya sekitar 1.000 pada tahun 1997 akibat perubahan ikim yang cukup ekstrim.

d. Penyebaran berbagai penyakit.
Peningkatan suhu udara ternyata juga mulai memicu munculnya beberapa serangan penyakit yang sebelumnya belum pernah ada pada daerah tertentu. Sebut saja di kawasan Andes, Kolumbia – Amerika Tengah dengan ketinggian 1.000 – 2.195 m dpl dilaporkan muncul nyamuk penyebab penyakit malaria, demam berdarah dan demam kuning. Pada tahun 1997 di Papua, penyakit malaria terdeteksi untuk pertama kalinya pada pemukiman di ketinggian 2.100 m dpl, dan terbukti di negara kita saat ini juga ditempat-tempat dingin seperti Aileu, maubesi, matebian dll, mulai ada kehidupan nyamuk padahal dulunya tidak ada kehidupan nyamuk di daerah dingin seperti itu.
Meskipun dampak yang ditimbulkan akibat pemanasan global amatlah mengerikan hal ini bukan berarti kita tidak bisa berbuat sesuatu. Perlu dilakukan tindakan menyeluruh disertai komitmen yang kuat untuk menghentikan meluasnya wabah bencana ini. Maka dari itu saya menghimbau kepada seluruh umat manusia dan  khususnya masyarakat timor leste marilah kita bersama-sama bergandengan tangan untuk menjaga dan melestarikan hutan kita dengan cara menanam kembali hutan yang sudah diemploitasi oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab, dan harapan kami kepada pemerintah janjang banyak  berteori tentang lingkungan hidup tapi mari tunjukkan dalam kenyataan dengan meningkatkan anggaran tentang lingkungan hidup. Bertindaklah dengan tegas kepada orang-orang yang suka membabat hutan untuk lahan pertanian, para penjual kayu, dan lainnya agar mereka sadar akan pentingnya hutan bagi kesejahteraan kita semua.
Penulis adalah pemerhati lingkungan hidup
Tinggal di Comoro

DOSENTE HALO SUBORNU PRESIZA HALO INVESTIGASAUN


Husi : David A. Guterres


Relasiona  nebe publika iha diariu Timor Post edisaun terça-feira dia 27 Janeriu 2009, nebe hateten katak dosente Universidade Nacional Timor lorosae (UNTL) halo subornu hasoru nia estudante sira. Lia hirak ne’e kestiona husi vice presidente  komisau F asuntu edukasaun no saude Sr. Francisco Jeronimo. Maibe tuir hau nia hanoin antes publika ita nia kondenasaun iha media, ita tenke halão uluk investigasaun hodi hatene lolos kona ba kestaun nebe refere mak bele publika para ema hotu hatene, maibe se ita rona deit informasaun  ka keisa ruma mak ita publika kedas ita nia kondenasaun, ne’e karik la los. Porque ita ladauk hatene kestaun ne’e iha duni ka lae. Se ita temi dosente UNTL katak dosente hotu nebe hanorin iha UNTL kria problema nebe hanesan ba nia estudante sira, maibe realidade karik pesoal ka ho lian melayu dehan oknun dosente, laos dosente hotu. Tamba ne’e ami husu ita halo uluk investigasaun mak bele kondena.

Iha noticias ne’e mos hateten katak durante ne’e iha buat barak mak lao la dun los iha UNTL nia laran katak dala barak estudante finalista balun la bele halo nia skripsi tamba seidauk selu osan lai mak hakerek. Maibe tenke klaru selu atu halo saida? Hanoin tenke kria investigasaun, se lae ita dun malu deit. Tamba iha dosente barak nebe hein hela ninia estudante atu halo orientasaun, maibe estudante sira nunka mosu ho razaun katak sira seidauk iha osan atu hakerek. Katak se sira hakerek skripsi ka teze, sira tenke ba halo iha rental tamba dala ruma sira la iha komputador, no iha neba laos gratuita ketik sura oras, depois print ka tahan ida hira? Ne’e tenke selu depois tenke kopia atu fo ba nia dosente orintador atu kuriji, depois fo fila no sira sei ba hadia fali, to’o sira nia teze ne’e remata. Ne’e katak sira tenke prepara osan barak hodi fasilita sira no sira mos presija tempo naruk, se estudante iha osan no la baruk ten sira sei hotu lalais.
Iha parte seluk mos ita nia lideransa ne’e realsa katak lei rezime kareira sei la premite funsionario publiku ka dosente sira nebe tama iha kareira atu la bele kanorin fatin rua, tamba dosente sira tenke konsentra iha fatin ida hodi hadia kualidade edukasaun. Los duni katak kualidade edukasaun sai hanesan ita hotu nia prekupasaun no prioridade, maibe laos ba dosente sira deit tenke aplika ba profesores sira hotu. Tamba iha ensino superior la bele iha kualidade se kuando estudante sira husi nivel basiku la iha kualidade, hau dehan la iha kualidade tamba kondisaun fisiku eskola la diak, profesor sira hanorin la tiur nia area, eskola periadu hela deit, la iha biblioteka nebe adekuadu, la iha laboratoriu, no sel-seluk tan. Oin sa ita bele hanoin kualidade se buat hotu ( sarana-prasarana) la suficiente? Ba hau buat ida kualidade edukasaun iha ita nia nasaun ne’e sei sai relativu deit se kuandu ita la dun tau ita nia inportansia ba area edukasaun no kondisaun sira nebe iha relasaun ho edukasaun.
Ita hakarak dosente ka profesor ida hanorin diak no konsentra hodi hadia kualidade, ita tenke here mos sira ( dosente,profesor) nia kondisaun ekonomia, tamba sira mak nudar autor prinsipal iha parte kadia kualidade da edukasaun. Hau fo ezemplu : se kuando kareta nia kualidade diak hanesan dadauk parlamentu sae, maibe bazolina maran ita la bele sae ba halo servisu. Ita bele halo estrada furak no kaber, maibe alkatraun nebe iha ita tau rai iha okos sei la folin ba ita nia dezenvolvimentu. Se ita hakarak kualidade maibe autor nebe sai nudar komponente inportante atu hamosu kualidade, nia moris hanesan mos ema nebe faan kankung iha merkadu. Ho nia salario nebe minimu nia la bele sustenta nia familia, selu eskola, selu ahi, selu be, no sel-seluk tan. Sa tan mais profesor ka dosente ne’e sei kreditu hela iha banku hodi sosa netik motor oan ida hodi hatutan nia ain atu ba hanorin, tamba lakuhi iziji ba governu atu hola hareta ba sira. Karik ho razaun hirak ne’e mak sira sempre buka dalan hodi sustenta nia familia, laos tamba sira hakarak buka riku ba nia an. Guru adalah pahlawan tanpa jasa, maibe keta haluha se laos sira nia jasa, ita la matenek hanesan agora, Tamba ne’e ami husu keta kondena demais.
Los duni katak ho lei kareira nebe iha la premite sira atu hanorin iha fatin rua, maibe se sira nia kondisaun ekonomia la favorese, saida mak ita atu ajuda sira? Ita bele dehan katak hasa’e ona salariu mak tenke konsentra iha fatin ida, maibe  salariu nebe aumenta ho kustu 30 ka 40 dolares Americanu deit la kompara ho ema seluk nian. Karik sira sei simu konsekuensia saida deit husi ministeriu, se sira nia salariu la sufisiente ba sira nia familia, Kualidade da edukasaun inportante maibe kondisaun familia mos inportante. Iha nasaun seluk hanesan malaysia, dosente ida nia salariu liu 1000 dolares, tamba sira hatene katak dosente mos servisu barak hanesan : depois hanorin hotu fila ba uma kalan sira tenke kuriji estunde nia teze, makalah ka resultado ezame no kalan nia tenke prepara materia hodi hanorin ida dader, maibe dosente sira nunka iziji ba ita atu aumenta sira nia salariu, so ita mak rekuinese deit.
Penulis adalah Dosen UNTL, staf pengajar pada jurusan Kimia FKIP

SAAT INI TIMOR LESTE MEMBUTUHKAN ASPAL YANG BERKUALITAS

Husi : David A. Guterres

Nasaun Timor Leste oras ne’e dadaun iha faze kontruksaun ka rehabilitasaun no tinan ida ne’e mos Governo desidi ona nuda’ar ano de infra-strutura, maibe governo tenke hare parte balun hanesan prioridades principal, hanesan estradas husi capital Dili to’o iha area rurais.
Los duni katak Timor leste tenke importa alkatraun nebe iha kualidade diak se kuando ita hakarak estrada la bele koak bei-beik. Estrada koak ne’e laos tamba kareta ne’ebe movimenta iha estrada leten mak todan liu. Hanesan noticias ne’ebe fo sai iha jornal timor post edisaun kinta-feira dia 22 janeiro 2009, katak estrada koak bei-beik tamba kareta nebe halai iha estrada leten boot no todan liu kapasidade alkatraun. Tuir hakerek nain katak laos kareta nia todan mak halo estrada koak bei-beik, maibe alkatraun nebe ita importa ne’e mak keta la iha kualidade. Hakerek nain propoin ba Governo liu-liu Sekretario Estadu da Obras Publika (SEOP) nebe hakarak halo estudus hodi hare kualidade alkatraun, tamba oras ne’e dadaun problema kualidade alkatraun sai hanesan mos problema nasional.
E hakerek nain mos fo sujestaun ba Governo, katak laos deit hala’o estudus ba kualidade alkatraun, maibe hanoin mos atu halo avaliasaun oan ruma ba kompania sira ne’ebe durante ne’e halo konstruksaun alkatraun iha estrada, tamba keta karik alkatraun nebe ita importa iha ona kualidade, maibe ema nebe hala’o konstruksaun mak seidauk iha kapasidade,  Tamba dala ruma ema tau liu hanoin atu hetan rendimentu (keuntungan) ne’ebe as duke tau importansia ba estrada nia kualidade. Hanesan ita hotu hare iha sidade Dili laran, alkatraun ne’ebe sira halo kaber no furak, maibe ho durasaun fulan tolu ka haat deit, bainhira tempu udan no be komesa nalihun mak alkatraun ne’e komesa nakloke dadaun no fasil liu nakloke tamba estrada ne’e halo hanesan taka roda deit. Fasil duni tamba fondasaun rai ne’ebe atu tau alkatraun iha leten ne’e la dun forte, dala ruma mos nia fondasaun ne’e tau fali rai nebe laiha kualidade. durante ne’e ita hotu akompanha iha sidade laran, estrada iha parte balun  hanesan rotunda comoro, loja Leader nia oin, Heli port oin, mandarin no Igreja Katedral nia oin to’o iha Tribunal nia oin sempre hetan rehabilitasaun, maibe nafatin rehabilita tamba problema ne’ebe fo sai ona iha leten ita sei dauk tau matan.
Tamba ne’e mak Povu hotu konkorda ho inisiativa Governo liu husi Sekretario Estadu da Obras Publika(SEOP) ne’ebe iha ona planu atu halo estudus ba kualidade alkatraun sira nebe ita atu utiliza hodi halo estrada. Tamba alkatraun ne’ebe ita hodi halo estrada tenke iha nia kuntinuasaun, katak la bele hadia estrada ne’ebe hanesan iha tinan-tinan, maibe iha fatin seluk mos.
Tuir hakerek nain nia observasaun durante fulan ida halão treinamentu iha nasaun Korea de Soul katak alkatraun ne’ebe utiliza iha rai ne’eba hodi halo estrada tenke iha kualidade ne’ebe diak no as. Iha Korea de Soul alkatraun ne’ebe atu uza ba konstruksaun estrada tenke iha nia estandarte no tenke hetan autorizasaun husi instituisaun ne’ebe iha kompotente. Tamba ne’e mak iha Korea ita nunka hetan estrada ne’ebe koak-koak hanesan iha Timor Leste. Los duni katak ita nia nasaun seidauk bele kompara ho nasau  ne’ebe dezemvolvidu hanesan Korea de Soul, maibe ita mos tenke hanoin ona oin sa mak diak, laos 100 % maibe neneik-neneik ita bele muda ita nia hanoin no mentalidade tuir buat ne’ebe ita hare iha ema nian rain.
Hakerek nain mos fo hanoin ida katak kriteriu ne’ebe bele uza hodi hatene alkatraun ne’e iha kualidade  mak hanesan : alkatraun tenke mai husi rejultadu ikus prosesu destilasaun mina rai, alkatraun la bele kahur ho be, se iha be mak ita tenke halo destilasaun hodi hasai be, alkatraun tenke iha nia penetrasaun ne’ebe as, katak alkatraun tenke to’os (kaku) atu bele augenta kareta boot sira ne’ebe movimenta iha leten, alkatraun la bele naben iha temperatura 550C ba karaik, antes atu utiliza alkatraun ba halo estrada ita tenke halo uluk analiza iha laboratoriu hodi hatene buat hirak mak hanesan : penetrasaun da alkatraun, espesifikasaun gradasi agregat nebe atu uza, kualidade agregat, no espesifikasaun de kompostos ne’ebe kahur hamutuk ho alkatraun.
Atu hatene diak liu tan kriteriu hirak ne’e, hakerek nain hato’o mos proposta ida ba Governo hodi harii laboratoriu ne’ebe kualifikadu iha Sekretario Estadu da Obras Publika (SEOP) atu bele hala’o estudus ne’ebe klean  ba problema ne’e no Governo mos iha ona hanoin atu prepara rekursu humanu ne’ebe adekuadu iha area refere, se lae ita nafatin depende ba ema seluk no ema seluk sei lohi ita nafatin hodi halo ita nia dezemvolvimentu la ba oin.

SUDAH SAATNYA ORANG TIMOR LESTE MENDAPATKAN PENDIDIKAN YANG BERKUALITAS


Husi: David Aleixo Guterres,S.Pd.


Relasiona ho progama Governu nebe desidi ona katak tinan 2009 ne’e nuda’ar tinan infra-strutura nebe ita hotu espera katak iha tinan 2009 ne’e Governu liu husi ministerio Edukasaun rehabilita eskolas sira iha Timor laran tomak, liu-liu iha capital Dili. Se ita hakarak koalia kona ba kualidade, ita tenke hadia uluk edificio eskolas sira, tamba ne’e nudar parte ida nebe importante hodi hasae kualidade alunus sira nian. Alunus  iha motivasaun  atu estuda no aprende, wainhira sira iha ambiente eskola nebe diak, fresku no seguru. Alunus sira tenke sente duni katak eskola hanesan mos sira nia uman rasik hodi estuda.
Hau foti kestaun ne’e laos tamba hau hakarak hatun ema ruma, maibe ide ne’e realidade duni no to’o ona tempo atu ita tau importansia ba kestaun ne’e. Hau mos aproveita opurtunidade hodi haforsa hanoin nebe ita nia ministerio educação traça tiha ona, katak iha tinan ida ne’e ministerio nia planu atu hadia edificio eskola sira. Tamba hanesan ita asisti no hare edificio eskola publiku sira nebe iha sidade Dili laran la iha kondisaun diak hodi halão prosesu  aprendisajen. Edificio eskola pre-secundario no secundario nebe iha sidade Dili kuaze 80% nia kondisaun aat, mak hanesan : janela, odamatan, meja, kadeiras la iha, moru eskola nebe nakloke, la iha seguransa (penjaga) eskola nebe halo povu sira bele kesi nia animal iha ambiente eskola, ema liur nebe laos alunus bele tama-sai eskola tuir sira nia hakarak hanesan ba paseu,  nebe afeta ba prosesu aprendisazen, no ema liur mos bele tama iha eskola no ameasa professores, ho sel-seluk tan.
Ho problema hirak ne’e  hau husu ba ministerio da educação, kuandu iha ona planu atu hadia edificio eskola sira, tenke implementa lalais atu minimiza problema hirak nebe afeta ba prosesu aprendisazen, atu nune’e prosesu aprendisazen bele lão ho diak. Se bele karik tau mos seguransa (penjaga sekolah) iha eskolas sira atu evita ema tama sai eskola hanesan ba pasiar.
Iha mos hanoin seluk nebe hau hakarak propoin ba ministerio, atu bele tau matan ba profesionalimu professores liu-liu iha nivel pre-secundario no secundario. Tamba iha professor balun hanorin la profesional, katak hanorin la tuir sira ida-idak nia area ka profisaun (keahlian). Ezemplu: Iha professor balun nebe hasai bacharalato ka licenciatura iha area agrikultura, maibe sira hanorin Fisika, Biologia e Kimika, balun akaba iha area Teknika maibe hanorin Fisika e Matematika, no sel-seluk tan; maibe depois sira nebe akaba Fisika, Biologia, Matematika no Kimika sei ba hanorin fali saida? Los duni ho rajaun katak iha tempu transitoriu ita loke eskolas sira la iha ema atu hanorin no ema balun mak oferece nia-an atu hanorin voluntariamente to’o agora. Iha tempu neba ita loke vaga excata ba ema atu sai profesor, maibe la iha ema ruma mak prence vaga nebe ita oferece, maibe depois tinan 8 nia laran ita ukun-an saida mak ita sei hanoin? Tamba oras ne’e ita nia orientasaun ba liu buat ida naran kualidade da ensino, ne’e katak ita tenke muda buat ruma hodi halo dezenvolvimentu. Iha tinan 8 nia laran universidade balun-balun halão ona graduasaun ba nia graduando barak, tamba sa mak ita la bele ona halo mudança iha area sira nebe importante?
Iha parte seluk mos katak profesor sira la bele servico ho profesional tamba iha kondisaun-kondisaun seluk mak hanesan alunus barak no liu kapasidade salas no profesores, Profesor balun hanorin salas barak ho alunus nebe barak. Problema ne’e akontese tamba iha alunus barak mak mai husi distritus no sub distritus, alunus barak mak depois akaba sira nia estudu iha nivel pre-secundario iha sub distritus hakarak mai hotu eskola iha Dili. Tuir lolos durante ne’e kuaze sub distritus tomak iha eskola secundario ho profesores nebe suficiente. Tamba sa mak sira hotu hakarak mai eskola iha Dili? Balun dehan tamba familia hela iha Dili, seluk dehan sekola iha Dili mak rame, no sel-seluk tan. Keta karik dezemvolvento ekonomia nebe sei konsentra deit iha kapital Dili, maibe mos karik seidauk iha regulamentu ruma husi ministerio educação nebe inpede sira mai Dili. Ita la hanoin atu halo diskriminasaun, maibe se kuando ita hakarak kualidade, mak tenke iha limitasaun alunus iha salas para profesores sira hanorin ho eficiensi no efektivu. Tamba se alunus barak liu iha sala ida (50 alunus ba leten) mak halo profesores sira hanorin la efektivu, oin sa ita bele hetan nia kualidade?
Durante ne’e ita hare  eskola secundario sira iha sub distritus alunus husi primeiro ano to’o terseiro ano iha sala ida-ida deit ho profesores nebe suficiente, maibe iha Dili saida mak akontese; alunus barak liu, primeiro ano deit liu sala sanulu nebe halo profesores balun  hanorin klase paralelu. Kestaun ida ne’e halo profesores sira la bele hanorin efektivu tamba nia ladun prepara materia ho diak hodi hanorin, sa tan mais profesor ne’e hanorin disciplinas nebe laos nia area.
Kestaun seluk nebe halo profesor sira ladun halão nia profisaun ho diak no sei fo infaktu negativu ba kualidade alunus mak kondisaun segurança, katak dala barak alunus nia notas negativu (mean) la  pasa klase( tidak naik kelas), eskola no profesores mak sala, no to’o ikus inan-aman no ema liur sempre fo ameasa ba profesores sira. Nebe alunus sira iha moto ida nebe sira hakerek iha parede lolon katak “ nilai siswa di tangan guru, tapi nyawa guru di tangan siswa”.lia fuan ka moto ida ne’e mak dala ruma halo educador sira sai la profesional no sempre fo notas nebe aas ba alunus sira maske la kualifikado.
Problema hanesan ne’e laos inan-aman mak kria ka hanorin ba oan sira, maibe tamba kondisaun ambiente mak fo hanoin ba sira hodi halo. Tamba inan-aman barak mak hakarak nia oan sira sai matenek no hakarak nia oan sira tama iha eskola nebe gratuita, tamba sira nia kondisaun ekonomia la favorece hodi karuka sira nia oan tama iha eskola privadu, tamba eskola privadu nia propinas karun ka aas liu. Maibe realidade nebe hatudu katak tinan-tinan eskolas privadu sira sempre simu alunus nebe akaba pre-secundario barak, ho ida ne’e ita bele analiza katak maske karun maibe inan-aman barak mak sei haruka oan sira ba eskola iha eskola privadu. Inan-aman balun komfesa katak meske ho propinas nebe karun ka aas maibe importante mak sira nia oan bele aprende no estuda iha ambiente nebe diak no fresku no oan sira bele hetan educação nebe adekuadu katak alende aprende matenek iha ciencias, oan sira mos hetan educação nebe hatene respeitu inan-aman no ema seluk iha sira nia sosiedade, duke tama eskola nebe gratuita maibe oan sira sai fuik.
Realidade seluk mos hatudu katak tinan-tinan iha ezame nasional alunus sira pasa (lulus) 100% ho notas nebe mesak as, maibe sira ladun halo kompetisaun ho sira nia maluk seluk wainhira tama iha universidade. Iha balun nebe konsege manan iha testing, maibe depois fulan tolu ka haat sira komesa retira-an, tamba sira ladun iha kapasidade para kompete ho maluk seluk, no sira iha eskola secundario nunka hetan difikuldade wainhira estuda tamba hein pasa ka lulus deit.
Koalia kona ba kualidade educação ne’e laos fasil, maibe se ita la hanoin agora sei sai dezastra ida ba ita no ita nia nasaun. Atu hasa’e kualidade da educação presija ita hotu nia partisipasaun no kolaborasaun, presija partisipasaun aktivu no dinamiku husi inan-aman, alunus, profesores, no staf sira seluk nebe iha responsabilidade ka interese kona ba  educação. Ita keta iha hanoin ida katak nasaun foin ukun-an tamba ne’e sedu liu kuandu ita koalia kona ba kualidade da educação, se iha hanoin hanesan ne’e, ita tarde ona. Los duni nasaun Timor Leste foin ukun-an maibe mundu tuan ona, ema iha nasaun seluk hanoin hela oin sa duni teknologia, maibe ita hadia kualidade educação deit mos seidauk.
Ho razaun hirak ne’e husu ba inan-aman atu kopera eskola ( diretor no mestri sira) hodi eduka ita nia oan sira. La bele fo kulpa deit ba mestri sira, maibe inan-aman mos tenke iha responsabilidade ba oan sira. Oan sira so oras 8 deit mak hamutuk iha eskola, maibe durante 16 oras iha inan-aman nia responsabilidade.  Inan-aman sira tenke kontrola nia oan sa oras mak sira fila eskola, estuda ka halo buat seluk. Dala ida tan husu ba inan-aman sira mai ita hamutuk fo liman ba malu hodi educa ita nia oan sira, oan sira nia futuru iha ita nia liman.
Penulis adalah dosen UNTL
 fakultas keguruan dan ilmu pendidikan
 anggota Petroleum Quality Control
 di East Petroleum Coorperation

IMPOSIBEL AKAN TERJADI HUJAN ASAM DI NEGARA TIMOR LESTE


Oleh: David Aleixo Guterres
DENGAN semakin meningkatnya ilmu pengetahun dan teknologi (iptek), semakin tinggi pula aktivitas kegiatan ekonomi manusia, di antaranya dengan semakin pesatnya perkembangan proses industrialisasi dan sistem transportasi. Sebagai konsekuensi logis, maka semakin meningkat pula zat-zat polutan yang dikeluarkan kegiatan industri maupun transportasi tersebut. Tapi negara timor leste belum mempunyai industri-industri yang bisa benimbulkan polusi udara, seperti berita yang kini sedang dipermasalahkan oleh banyak orang termasuk para elit potilik. Memang benar bahwa  dengan keberadaan zat-zat polutan di udara, tentu akan berpengaruh terhadap proses-proses fisik dan kimia yang terjadi di udara. Salah satu dampaknya ialah dengan terjadinya hujan asam. Istilah hujan asam pertama kali digunakan Robert Angus Smith pada tahun 1972. Ia menguraikan tentang keadaan di Manchester, sebuah kawasan industri di bagian utara Inggris. Hujan asam ini pada dasarnya merupakan bagian dari peristiwa terjadinya deposisi asam. Deposisi asam terdiri dari dua jenis, yaitu deposisi kering dan deposisi basah. Deposisi kering adalah peristiwa terkenanya benda dan molekul hidup oleh asam yang ada dalam udara.Hal ini bisa terjadi di daerah perkotaan, karena adanya pencemaran udara dari lalu lintas yang padat dan daerah yang langsung terkena udara yang tercemar dari pabrik. Dapat pula terjadi di daerah perbukitan yang terkena angin yang membawa udara yang mengandung asam. Deposisi kering biasanya terjadi di tempat dekat sumber pencemaran.Sedangkan deposisi basah ialah turunnya dalam bentuk hujan. Hal ini terjadi apabila asam di dalam udara larut ke dalam butir-butir air di awan. Jika kemudian turun hujan dari awan itu, air hujannya akan bersifat asam. Dalam bahasa Inggris peristiwa ini disebut dengan rain-out. Deposisi basah dapat pula terjadi karena hujan turun melalui udara yang mengandung asam, sehingga asam itu larut ke bumi. Peristiwa ini disebut wash-out. Menurut saya masalah deposisi asam terjadi di lapisan atmosfer terendah, yaitu di troposfer. Asam yang terkandung didalam deposisi asam ialah asam sulfat (H2SO4) dan asam nitrat (NHO3). Keduanya merupakan asam yang sangat kuat. Asam sulfat berasal dari gas SO2 dan asam nitrat, terutama dari gas NOx yang melalui proses fisik dan kimia di udara membentuk keasaman. Proses yang terjadi sangatlah kompleks yang melibatkan proses transportasi dan transformasi. Kontribusi air hujan untuk mengikat zat-zat polutan tersebut membentuk keasaman dalam bentuk senyawa H2SO4 dan HNO3. Dalam konteks ini, dalam ilmu kimia, derajat keasaman diukur dengan pH meter yang menunjukkan kadar ion H+ yang terdapat dalam sebuah larutan yang dinyatakan dalam -log kadar H+. Karena pH menggunakan skala logaritma, tiap skala berarti kelipatan 10. Misalnya, pH 3 adalah 10 kali lebih asam dari pada pH 4 dan 100 kali asam dari pH 5. Sedangkan hujan yang normal, yaitu hujan yang tidak tercemar, mempunyai pH sekira 5,6. Jadi, bersifat agak asam. Hal ini disebabkan gas CO2 didalam air hujan. Asam karbonat itu bersifat asam yang tercemar oleh asam yang kuat, pH air hujan turun dibawah 5,6. Hujan inilah yang merupakan hujan asam.
Polutan yang berperan akan terjadinya hujan asam adalah zat SO2 dan NOx di udara. Sekira 50% SO2 yang ada didalam atmosfer adalah alamiah, antara lain dari letusan gunung berapi dan kebakaran hutan yang alamiah. Tapi di negara timor leste tidak ada gunung berapi dan tidak sering terjadi kebakaran hutan yang sangat dasyat. Sedangkan yang 50% lagi adalah antropogenik, yaitu berasal dari aktivitas manusia, terutama dari pembakaran bahan-bahan fosil (BBF) dan peleburan logam. Namun, di negara timor leste belum mempunyai industri dan lalu lintas yang padat, yang dapat menimbulkan SO2 yang antrofogenik makin tinggi. Kadar SO2 tertinggi terdapat pada pusat industri di Eropa, Amerika Utara dan Asia Timur. Di Eropa Barat, 90% SO2 adalah antrofogenik. Di Inggris, 2/3 SO2 berasal dari pembangkit listrik batu bara, di Jerman 50% dan di Kanada 63%. Emisi terbesar SO2 di dunia adalah pabrik pelebur tembaga dan nikel di Sundbury, Ontario, hanya Kanada yang mengemisikan SO2 632.000 ton/tahun. Adapun pembentukan asam sulfat dalam fase gas oleh emisi SO2 di udara terjadi dengan bantuan radikal hidroksil (OH), sehingga terbentuklah kembali radikal OH. Oleh sebab itu selama masih terdapat NO di atmosfer, dapatlah terbentuk asam sulfat tanpa mengurangi kadar OH. Dengan demikian semakin banyak SO2 makin banyak pula asam sulfat yang terbentuk. Kemudian, seperti halnya SO2, 50% NOx dalam atmosfer adalah alamiah dan 50% antrofogenik. Pembakaran BBF juga merupakan sumber terbesar NOx sehingga di negara dengan industri maju NOx yang antrofogenik lebih besar dari pada yang alamiah. Emisi NOx dalam tahun 1980 diperkirakan sebesar 9,2 juta ton di Eropa, 19,3 juta ton di Amerika Serikat, dan 1,8 juta ton di Kanada. Instalasi pembangkit listrik dan kendaraan bermotor merupakan sumber utama NOx. NOx berasal juga dari aktivitas jasad renik tanah, di mana untuk kehidupannya menggunakan senyawa organik yang mengandung N. Oksida N itu merupakan hasil sampingan dari aktivitas jasad renik tersebut. Pupuk N dalam tanah yang tidak terserap tumbuhan juga mengalami perombakan kimia fisik dan biologi yang menghasilkan oksida N. Semakin banyak digunakan pupuk N, semakin tinggi pula produksi oksida tersebut. Sebagian dari oksida N tersebut di udara berubah menjadi asam nitrat. Sumber asam nitrat yang lain ialah amonia (NH3). NH3 sebenarnya bersifat basa, tetapi keberadaannya di udara menetralisasi asam dengan pembentukan garam (NH4)2 dan NH4NO3 kemudian dioksidasi menjadi asam nitrat. Sumber utama NH3 ialah pertanian dan peternakan, yaitu pupuk dan kotoran ternak. Untuk emisi yang berasal dari transportasi (pencemaran udara akibat aktivitas transportasi besarnya 33-50% dari pencemaran total pada udara) dengan menggunakan metode pengubah katalik (catalytic converter). Namun, alat ini hanya dapat dipergunakan pada kendaraan dengan bahan bakar minyak (BBM) bensin dan tidak pada mesin diesel. Alat ini pun juga tidak dapat dipergunakan pada bensin yang mengandung timbal (Pb), sehingga tidak dapat dipergunakan di negara yang masih mempergunakan bensin jenis ini, seperti di Indonesia. Pengubah katalik ini dipasang pada knalpot menggunakan campuran platinum dan rhodium sebagai katalisator. Alat ini dapat mengubah CO dan HC menjadi CO2 dan air serta mereduksi NOx menjadi gas nitrogen. Dengan alat ini emisi CO, HC, dan NOx dapat dikurangi sampai dengan 90%. Dengan uraian diatas, maka saya menghimbau kepada masyarakat timor leste  bahwa imposibel akan terjadi hujan asam di timor leste, karena kita belum memiliki industri-industri yang dapat menimbulkan polusi udara dan permasalahan lain yang berhubungan dengan hujan asam. Untuk industri minyak berat yang menurut rencana akan di jadikan pembangkit tenaga listrik di Manatutu untuk mensuplai energi listrik bagi masyarakat timor leste, sebagai kaum intelektual saya minta kepada masyarakat untuk tidak menjadikannya sebagai polemika. Saya pikir sudah saatnya kita harus memaksimalkan sumber daya alam kita yang berlimpah ini demi kepentingan kita bersama. Jika pemerintah dalam hal ini kementrian sumber daya alam dan energi serta kementrian infra-estrutura, sedang berencana  untuk mendirikan  tenaga listrik di Manatutu atau ditempat lainnya, kita harus mendukung, tidak perlu dipolitisasi. Sudah baran tentu bahwa semua yang kita inginkan, selalu ada dampak negatifnya dan kita sudah harus siap untuk mengontrolnya. Kapan kita ingin membangung jika kita selalu memikirkan dampak negatifnya?


Gambar : menunjukkan perkembangan IPTEK terhadap polusi udara





Penulis adalah staf pengajar di Jurusan Kimia UNTL


Bp. Drs. Hiskia Ahmad, Guru besar Kimia dasar ITB Bandung

Bp. Drs. Hiskia Ahmad, Guru besar Kimia dasar ITB Bandung